Keutamaan Belajar dan Mengajarkan Al-Quran
Rasulullah ﷺ bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar al-Qur‘ân dan mengajarkannya (HR. al Bukhâri 5027 dari ‘Utsmân bin ‘Affân رضي الله عنه)
Penjelasan:
Hadits ini tertuju kepada seluruh umat Islam. Sebaik-baik orang adalah insan yang memadukan dua hal di atas, belajar al-Qur‘ân dari orang lain dan mengajarkannya kepada orang. Belajar dan mengajar ini mencakup aspek lafzhi (bacaan) dan maknawi. (Syarah Riyâdhus Shâlihîn, Syaikh al-’Utsaimîn dengan ringkas)
Mutiara hadits:
– Al-Qur‘ân adalah ilmu yang paling utama dan terpenting.
– Belajar al-Qur‘ân dan mengajarkannya serta menjelaskan makna dan hukumhukumnya termasuk ibadah yang utama.
– Sifat orang Mukmin, menghimpun manfaat individu dan sosial (Fadhâilul-Qur‘ân Ibnu Katsîr , 84).
– Berdakwah dapat dilakukan dengan banyak cara. Termasuk di dalamnya, mengajarkan alQur‘ân yang merupakan dakwah yang paling mulia. (al-Fath , 9/76)
– Mengajarkan al-Qur‘ân merupakan kesibukan generasi Salaf disamping menjalankan kesibukan-kesibukan lainnya.
– Mengajarkan al-Qur‘ân hukumnya fardhu kifâyah, bila sudah ada yang mengerjakan, yang lain gugur kewajibannya. (at-Tibyân,33)
– Seorang pencari ilmu memulai belajar dan menghafal al-Qur‘ân terlebih dahulu.
– Generasi Salaf tidak mengajarkan hadits maupun fikih kecuali kepada orang yang sudah hafal al-Qur‘ân. (al-Majmû’ 1/38)
– Imam Nâfi رحمه الله salah seorang imam qir‘âh sab’ah mengajarkan al-Qur‘an lebih dari 70 tahun. Wallâhu a’lam.
Majalah As-Sunnah edisi 05/Tahun XIII/Sya’ban 1430H/Agustus 2009M
Artikel asli: https://majalahassunnah.net/artikel/keutamaan-belajar-dan-mengajarkan-al-quran/